cooltext1867925879

~~ Mudahnya peluang usaha ~~

SUSU KAMBING ETAWA BUBUK 2015

E.A.P Teknologi BPTP YOGYAKARTA

header

1419847472700532415 ETAA  

Untuk itu awali tahun baru Anda dengan berwirausaha dan kembangkan bakat kewirausahaan Anda dengan bergabung bersama

header

~~SUSU KAMBING ETAWA BUBUK Ijin Edar LPPOM 12040002041209 E.A.P Teknologi BPTP YOGYAKARTA ~~

Halal MUI

Ibu Eri Sulistyowati Telp/sms 089651095115 Pin 28823f03

~~ PELUANG USAHA 2015 ~~ SUSU KAMBING ETAWA BUBUK ~~

  1. Bisnis paling menjanjikan dengan laba 100% milik sendiri tentunya akan sangat menarik untuk dijalani. ~~ SUSU KAMBING ETAWA BUBUK ~~
  2. sebuah usaha kemitraan yaitu ~~ SUSU KAMBING ETAWA BUBUK ~~
  3. membuka sebuah penawaran paling hot di Awal tahun 2015 yaitu paket kerjasama kemitraan dengan anggaran biaya @20.000 /kotak' (partai ecer) Untuk grosir bisa MendapatkanHarga hingga @15.000 WOOOW dengan mendapatkan benefir semua kelengkapan usaha.
  4. Anda bisa langsung usaha ~~ SUSU KAMBING ETAWA BUBUK ~~ dengan investasi yang ringan.
  5. Pada tahun 2015 banyak diprediksi bahwa usaha ~~ SUSU KAMBING ETAWA BUBUK ~~ masih sangat menjanjikan.
  6. Disamping pangsa pasar yang luas jenis usaha ~~ SUSU KAMBING ETAWA BUBUK ~~ juga banyak diminati. Konsumen yang tiada habisnya akan banyak menyedot perhatian bagi pemilik investasi.
  7. Untuk itu jangan buang kesempatan ini, mari segera bergabung bersama kami dan rasakan sendiri manfaat laba untuk Anda.

Tunggu apalagi, ambil telepon Anda dan hubungi kami melalui sms,bbm maupun email susukambingeta@gmail.com. Jika Anda masih ragu, konsultasikan dahulu dengan kami dan akan kami jelaskan mekanismenya. Proses yang sangat mudah dan tidak berbelit-belit akan memudahkan Anda dalam menjalani usaha ini. Kami tunggu Anda sekarang untuk bermitra bersama kami dan semoga kita biosa menjadi mitra bisnis yang saling menguntungkan. Koperasi Etawa Mulya didirikan pada 24 November 1999 Pada bulan Januari 2011 Koperasi Etawa Mulya berganti nama menjadi Etawa Agro Prima. Etawa Agro Prima terletak di Yogyakarta. Agro Prima merupakan pencetus usaha pengolahan susu yang pertama kali di Dusun Kemirikebo. Usaha dimulai dari perkumpulan ibu-ibu yang berjumlah 7 orang berawal dari binaan Balai Penelitian dan Teknologi Pangan (BPTP) Yogyakarta untuk mendirikan usaha pengolahan produk berbahan susu kambing. Sebelum didirikannya usaha pengolahan susu ini, mulanya kelompok ibu-ibu ini hanya memasok susu kambing keluar daerah. Tenaga kerja yang dimiliki kurang lebih berjumlah 35 orang yang sebagian besar adalah wanita. Etawa Agro Prima membantu perekonomian warga dengan mempekerjakan penduduk di Kemirikebo.

~~ Mudahnya peluang usaha ~~

SUSU KAMBING ETAWA BUBUK 2015

Ibu Eri Sulistyowati Telp/sms 089651095115 Pin 28823f03

~~ PELUANG USAHA 2015 ~~

~~SUSU KAMBING ETAWA BUBUK ~~

cooltext1867925879
apk free app download: Beti aur bus

Rabu, 19 Desember 2012

Beti aur bus

Thinking – in light of the latest Delhi gang-rape – about the many subtle ways in which misogyny is perpetuated and absorbed into a culture, I remembered a passage I recently read in an interview of the filmmaker Onir (this is from Anna MM Vetticad’s book Adventures of an Intrepid Film Critic, which I reviewed here). The back-story is that Onir’s sensitive film I Am had run into censorship problems simply for touching on such subjects as child abuse and homosexuality. Here he is on the double standards in what is seen as acceptable for a mass audience and what isn’t:
Recently I was watching this so-called, feel-good, keep-your-brains-at-home, fun big film, and I was thinking that I’m facing so much trouble with the Censor Board over I Am, yet in this film I was watching, the Board cleared a scene in which a young boy is crying and the mother says: “Maine toh beta maanga tha, beti mil gayee.” (“I asked for a son, but got a daughter instead.”) In a country like India, you pass that uncensored?

Cut to the next dialogue, friend explaining the art of how to get the right person in your life: “Har ladki ek bus ki tarah hoti hai. Chadh jaao, utar jaao, chadh jaao, uttar jaao. Ek toh aisa bus hai jo ghar le jaayega, ussko miss mat karo.” (“Girls are like buses. Get on, get off, get on, get off. Just make sure you don’t miss that one bus that gets you home.”) I wanted to throw up. And this gets a U certificate?
I think it's safe to assume that both scenes Onir mentions above were played for laughs, and that they probably did draw unthinking chuckles from a large number of the people who watched them. But even if it was a “keep-your-brains-at-home” film, such dialogue has a way of creeping, meme-like, into the reptile brains of some of those viewers and informing - or confirming - their worldviews. Perhaps we should expect nothing less in a country where senior members of a Censor Board (apparently educated men and women among them) dole U-certificates to such scenes even as they excise a mere hint of consensual gay sex on the grounds that “Oh my God, the look between those two men will make viewers uncomfortable.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar